kelar ngeprint, kok kpengen minum yang dingin2. pas! didepan print2an ada indomaret. Parkir motor, langsung melengos masuk cari air dingin....
Ealah, gag ada dingin2nya, lha wong baru dimasukin gini aer nya. Yaudah, ganti aja ke teh kotak, nambah dikit seh, hehe
pas keluar, entah kenapa perhatianku tertuju pada bapak2, yang mulai terlihat tua, duduk jongkok di pinggiran indomaret. Beliau jualan mainan anak-anak. Bentuknya seperti kerang, ditempelkan pada sebilah bambu. Kemudian dua bilah bambu yang masing2 terdapat kerang diujungnya ini disatukan. Kemudian butuh sesuatu untuk membunyikan mainan yang kalo dibunyikan berbunyi "klotek klotek" ini.
terlihat jadul memang maenan seperti ini. Bahkan menurut pendapatku, mainan seperti ini juga kurang menarik minat anak2 jaman sekarang yang notabene-nya sudah berpegangan , yaah..minimal HP lah . .
sebenarnya sudah sangat lama, semenjak saya masuk kuliah tepatnya, bapak ini sudah jualan mainan disitu. Beliau jualan mulai dari pagi, sampai malam (berindikasi dari waktu saya beli teh kotak tadi, yakni jam stngah 11 malem) . Beliau duduk sambil menyandarkan mukanya di lutut, tidur . Sering beliau mendapat , yaah sekedar satu bungkus, atau 1 batang rokok dari orang yang parkir, atau sekedar lewat di depan indomaret ini. Bahkan tidak sedikit pembeli -yang sebenarnya tidak berniat membeli- untuk membeli mainan ini, kemudian meninggalkan uang kembalian -yang sebenarnya lebih dari harga mainannya- untuk si bapak ini.
Namun yang saya salutkan dari bapak ini, beliau tidak mau mengemis! ya mengemis, seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang merasa tidak punya apa2 untuk dijual. Lihat saja, begitu keluar dari indomaret, selalu saja ada yang 'mengantri' , meminta receh kembalian, atau apapun dari orang yang barusan keluar dari sini.
kalau saya amati, frekuensi orang yang memberi ke pengemis recehan, dengan bapak penjual mainan tadi, sangatlah jauh perbedaanya. Sedkit namun sering, si pengemis selalu saja dapat dari orang yang keluar-masuk indomaret. Berbeda dengan si bapak tadi, yang sampai tertidur lemas menanti orang yang beli dagangannya.
dalam hati, pelan2 hamba bersyukur, beristigfar, memohon ampun kepada Allah SWT, sekaligus berdoa ke bapak itu tadi.
semoga bapak dikasih sehat yah . .
Surabaya, 02 Oktober 2011 jam 10:48 malem

Alhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar