Minggu, 29 Juli 2012

Final Project (Behind Story)

UAARRGH! Liburan dataang! TA dah kelar!!

Alhamdulillaah



Nganggur nganggur gini, iseng buka blog . . baca2 bentar, kok mendadak kpengen nulis2 lagi, haha

Bicara seputar TA, banyak hal yang terjadi. Ya, banyak hal . . Dimulai dari pencarian jati diri tentang judul TA yang akan diambil, meminang dosen pembimbing, proses pengerjaan yang kalang kabut, sampai pada sidang akhir yang [akhirnya alhamdulillah] berjalan lancar. Huff . . cerita satu-satu ahhh

*note : cerita dibawah ini semi-hoax, agak hiperbol, dan tentunya, bersifat subjektif. Jadi, waspadalah sodara-sodari sekalian! WASPADALAH!


^____^


Semua proses ini dimulai dengan pencarian jati diri yang maha dahsyat, yakni penentuan judul tugas akhir yang akan diambil kelak. Dlm kasus ini, otak sudah berhenti dari tugasnya. Yang lebih diutamakan adalah perasaan. 

Ya perasaan. 

- Perasaan saya lebih baik ambil judul ini deh.
- Ehh! Prasaan judul ini udah ada yang ambil. 
- Loalahh!! prasaan judul yang mau tak ambil ini terlalu khayal atau gag aplikatif deh. 
- Perasaan ini tempe deh *lah, apa hubungannya??
- Dan sederet 'perasaan-perasaan' lainnya, yang tentunya, menghantui pikiran para mahasiswa galauers

Belum lagi masalah dosen pembimbing. Ini juga sedikit banyak nambahi kapasitas galau di pikiran. Gimana engga, deg-deg'anny pas mau nglamar itu loh, apalagi kalo beliau emang inceran kita dari awal . . Kalo dalam kasus ini, yang lebih diutamakan adalah takut. Iyaa, takut

- Takut gag diterima jadi anak bimbing
- Takut ide tugas akhir kita dianggap cupu/cemen/katrok/ndeso dll
- Takut ditanya'in macem-macem
- Takut beliau-ny gag ada ditempat/susah dicari
- Dan sederet 'takut-takut' yang lainnya, dan tentunya, menambah ketakutan di pikiran para mahasiswa

Dari sekian banyak galau2 yang tertumpuk, saya akhirnya mengambil tema jaringan sebagai kiblat saya dalam tugas akhir ini. Kenapa jaringan? karena saya suka

*dari lubuk hati yg baca : bah, khayal!! jaringan segitu rumitny suka . . alesan yang gag masuk akal!

JDAGG, oke2, saya akan berikan alasan yg sesungguhnya. Alesan [hampir sebenernya] saya mengambil jaringan dalam tugas akhir saya adalah :

1. Wireless banyak itung2anny *saya sedikit kejang2 gimanaa gitu kalo dah liat integral. Dan bisa dibayangin kayak gimana jadinya nasib saya kalo ada integral tumpuk tiga T_T
2. Buat software (cth : di android, java, dll). 
langsung saya jawab : NO! jangan bunuh saya dengan coding2 yang tak terhingga jumlahnya . .

*udah, puas-puas? itu tadi alesan saya ambil tema jaringan . .

Dosen yang langsung ada dibenak saya waktu itu adalah Pak Amran. Walaupun beliau tidak pernah dapet kesempatan ngajar dikelas saya, namun saya pernah sekali dapet ksempatan diajar beliau di kelas cisco CCNA. Dan saya interest ke beliau . . *klo ini seriusan, hehe

Langsung saya ke ruangan beliau, ngmong enak-enak'an, dan ternyata judul saya disambut dengan baik. Yah, sbnernya pas ngadep dan mengutarakan judul TA, ada campur tangan ide juga seh dari tmen2, hehe. Ide2 mengalir dahsyat dari beliau. Namun sayangnya, beliau masih harus melanjutkan study ny. Jadi untuk jadi dosen pembimbing pertama, beliau belum bisa. "Jadi dosen kedua aja Ren, gapapa" kata beliau yang langsung saya iya'kan.

Dosen pertama saya jatuh ke Pak Zen. Beliau juga belum pernah ngajar di kelas saya (waktu itu). Berbekal semangat bondo nekat, akhirny saya menghadap beliau dan alhamdulillah judul saya diterima dan beliau siap menjadi dosen pembimbing saya yang pertama. What a miracle. 2 dosen yang belum saya tau pasti menjadi dosen pembimbing saya, hahaha


^____^


Setelah buat proposal, sidang TPPA pun digelar. Sidang ini membahas apakah judul tugas akhir saya bisa diterima oleh jurusan atau tidak. Saya diharuskan mempresentasikan judul saya dan perancangan sistemnya di hadapan dosen2 penguji. Saya baru sadar sekarang. Apa yang saya katakan dlu pas sidang TPPA adalah,  umm, apa ya . . bisa dikatakan sok tau, wkwkwk. Kok bisa??

Waktu dlu, saya belum tau tentang judul TA saya 100 persen! saya gag tau bagaimana nanti hasilnya. Saya gag tau bagaimana nanti cara buatnya. Saya belum tau bagaimana seh teori dasarnya, dll Semua yang saya katakan adalah semi-hoax waktu itu, haha

Setelah sidang berakhir, diputuskanlah final judul saya adalah

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI VOIP OVER VPN

COOL ! ! Singkat, padat, gag jelas . .

Tahapan pengerjaan-pun dimulai. Ada banyak cerita disini. Dimulai dari pemahaman teori yang gag faham2. Simulasi sistem di software yang disediakan, dan penerapan langsung ke real jaringannya.

Dimulai dari pemahaman teori. Ini yang susah-susah-gampang *lho, kata susahny sampe 2 kali, brarti bneran susah boo, damn!

Susahnya apa seh? Ya itu tadi, nyari teori yang berhubungan dengan judul. Ini susah lho. Anda baru merasa sadar kalo judul anda impossible untuk dikerjakan dimulai dari fase ini. Mulai menggerutu, mulai cekelan ndas, mulai berbusa, ya dimulai dari fase ini . .

Selanjutnya adalah simulasi jaringan. Semua hal yang berkaitan dengan simulasi ada disini. Masih gampang, karena semua berdasarkan kondisi ideal. Yang susah saat fase simulasi adalah pengetahuan tentang software simulatornya. Dlu smpet seh, pas praktikum pake. Tapi ya gag gini2 amat, sampe ngubek2 dalemanny . .

Setelah expert masalah simulasi, saya dengan PD masuk ke fase implementasi langsung ke real jaringannya. Pandangan pertama yang saya dapet berdasar bimbingan dari dosen, adalah memakai fasilitas lab jaringan di gedung D4 lantai 3, karena hanya disitulah ada fasilitas lengkap mulai dari cisco router, switch, kabel jaringan, dan PC yang bisa saya gunakan. Tentunya dengan seijin ketua lab setempat dlu, baru saya bisa leluasa make itu lab. Setelah lobby sana sini sama asisten lab, ditemukan hari dimana saya dapat berjuang memakainya, yakni malam hari jam 10 sampe pagi!! Serem boo, begadang di lab ber-AC, sendirian, sampe pagi lagi, hadehh. Namun demi TA tercinta, saya lakukan walau badai menghadang. Oke, challenge accepted!!

Berbekal potion yakni kopi nescafee kalengan, sama air putih, saya melenggang pata-pata di lab sampe pagi. Kebuntuan terjadi. Teori/simulasi tidak sama dengan realita. Banyak hal yang menjadi kendala. Setelah curhat sana curhat sini, di hari ketiga/keberapa saya lupa, dimana saya menginap di lab, saya mendapat bantuan dari tmen saya yang buaaekk hati, setia menemani saya sampe pagi, yakni sodara vano dan sodara choirul. Sungguh kehadiran mereka sangat membantu, really!

Namun setelah saya mencoba menerapkan metode selanjutny, ternyata peralatan jaringan yang di lab mengalami kendala. Bingung lagi . . Galau lagi, melihat deadline sidang akhir yang semakin horor menghantui pikiran saya. Akhirnya, setelah vakum tidak menemui solusi selama +- semingguan, dosen saya, pak Amran memberitahu, bahwa ada alat yang bisa digunakan sebagai pengganti dari alat di lab, sehingga saya tidak perlu lagi nginep di lab jaringan sampe pagi.

Seneng. Itulah yang saya rasakan kala itu. Saya bisa bareng2 lagi ngerjain sama temen. Setelah buat surat ijin, lobby sana sini, akhirnya alat2 jaringan lengkap dengan kabel2ny sudah berhasil saya pinjam untuk saya pakai penelitian. Alat2 yang seharga puluhan juta tersebut saya letakkan di lab yang bisa diakses setiap harinya, dikarenakan kalab'nya memberikan kepercayaan, yakni kunci lab ke tmen saya.

Well, pertarungan sebenarnya baru dimulai

Setiap malam saya disibukkan dengan alat2 tersbut. Tancep kabel sana, tancep sini . . setting sana, setting sini, sehingga sukses membuat saya pusing seribu keliling. Ada yang bertanya, kok malem tok ren ngerjainnya? Iya, soalnya waktu yg efektif ya itu. Konon, TA saya memakan banyak tempat (hampir separuh lab) untuk proses pengerjaannya.
 

Klo siang saya pake kek gitu, saya merasa nyawa saya terancam dengan keberadaan tmen saya yg notabene ny sama2 butuh lab utk tempat bernaung. Konon, semasa TA, mahasiswanya agak buas2 gmna gitu . . jadinya yaa, pake waktu yg kosong aja dahh, untuk keselamatan :P


^____^


Sebenernya, buanyaaaaaak banget kejadian yang sebenarny bisa diceritain slama masa pengerjaannya bareng2 temen. Namun saya skip ajah deh, mengingat ini cuma overall tentang kehidupan semasa TA yg saya alami . .

H-1 sidang final project, adalah kejadian yg nano-nano banget. Siap seh siap, namun adaa aja hal2 yg difikirkan. Saya bingung dengan hal yang akan saya bingungkan . . Absurd banget

Hari H, saya berangkat ke kampus. Hal2 dari pakaian yg alhamdulillah udah saya siapin jauh2 hari, fotokopian yg baru saya fotokopi kmaren pas larut malam, sampe bahan ppt yg masih saya edit di tempat TKP ny, membuat saya grogi. Iya, grogi . . Bnar saja, ketika giliran saya masuk ke ruang eksekusi, saya dihadapkan pada 2 guru besar di jurusan tercinta ini. Kembang kempis, saya mencoba utk mempresentasikan apa yang telah saya buat selama ini. Lancar, alhamdulillah.. Tiba saat sesi tanya jawab. Satu guru besar ini menanyakan seperti ini . .

" Ini satuannya apa ya? kok gag dicantumin didalam tabel? smua gag ada lho didalem tabelnya?"

JDAARR!! *disusul bunyi petir dibelakang



satu hal yang menjadi kesalahan saya, saya gag merhatiin satuan!!! oh my god, lupaa

lalu saya jawab, "umm, mungkin bps ya pak?"

"loh, kok mungkin? yang teges ren!" kata dosen pembimbing menimpali

dlm hati : anda pembimbing saya pakk, mohon dibantuu . . .




kemudian dosen penguji tsb berkata . .

"ya udah, belajar lagi aja ya sama dosen pembimbingnya . ."

"oh, iya pak" sahut saya

"tahun depan" kata beliau singkat

*eh, what?! tahun depan??????



*senyum2 geje didepan penguji*

HENING

"astagfirullah, paak, ya jangan dong pak . . nanti akan saya revisi paakk . ." kata saya memelas

beliau akhirny diem, mengamati buku saya, dan berlanjut ke guru besar satunya. Dan akhirnya dihajar habis masalah penulisan jurnal oleh dosen penguji satunya lagi.

BENAR BENAR MAXIMUM COMBO

kluar dari ruangan, saya sempoyongan, mencoba tetep sadar, dan mengingat-ingat tentang revisian segitu banyaknya tadi. Teman2 terus saja nanya, gimana ren? gimana??

saya jawab, "yahh, begitulahh . ." *sambil terus berpandangan kosong


^____^


Pengerjaan revisi juga tidak kalah seru *seru jaree
Saya harus dihadapkan pada alat2 jaringan tersebut lagi. Males seh, tapi ya apa daya. Belum masalah ngubungi dosen penguji lagi buat demo alat, mecari tanda tangan para penguji dan pembimbing, dan njilid2 buku. Smua menyita waktu dan pikiran, dan tentu saja, uang  T_T


Pencarian ttd dosen di lembar pengesahan adalah hal yang paling, umm, apa ya? rumit

Gimana engga, kadang dosen itu ada, kadang juga engga. Kalopun pas ada dikampus, duilee, pasienny bejibun. Harus gonto' gonto'an dlu biar dapet tanda tangan. Saling spy dan meng-informasikan jika dosen yg berhubungan sudah dateng/lagi kosong, adalah hal yang biasa.

Setelah fase2 seperti world war II itu terlalui, hal yang selanjutny dilakukan adalah njilid buku dan mengurusi masalah bebas pinjam buku, lab, dll. Saya total njilid 4 buku, 1 buat arsip perpus, 2 buat dosen pembimbing tercinta, dan 1 ny buat saya sendiri, hehe ^_^

berikut penampakanny :



foto trakhir bareng-an sama alat2 TA sblum dikembaliin :D



Dah dlu ah, capek nulis2 . . 
Sekian cerita bumbu rujak dari saya . . Kalo ada pihak yang dirugikan ato apalah, saya mhon maaf

Wassalam


Surabaya, 29 Juli 2012 pukul 12:52